Jumat, 06 Mei 2011

KENALI WARNA DAN BENRUK FESES BAYI

Kebanyakan ibu yang baru melahirkan selalu berpatokan bahwa kesehatan bayinya terletak pada kegiatan buang air besar (BAB). Tak hanya soal frekuensi dan warna bentuk feses yang berbeda dari biasanya pun kerap menimbulkan kecemasan tersendiri.
Terutama bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Tak jarang pertanyaan ataupun asumsi yang beredar seputar BAB pada bayi ASI membuat kita bingung. Satu hal yang pasti adalah pola dan karakteristik BAB pada bayi ASI eksklusif memang berbeda dengan bayi susu formula ataupun bayi yang mendapat campuran ASI-susu formula.
Agar kita tidak kebingungan ataupun ragu, yuk kita cari tahu bagaimana sebetulnya pola BAB & karakterisik tinja pada bayi ASI.
WARNA FESES BAYI
J Kuning
Secara medis feses berwana kuning cerah dan cemerlang dikatakan sebagai feses yang normal. Warna feses kuning normal ini dimiliki oleh bayi dengan ASI eksklusif. Namun bukan berarti feses bayi dengan susu formula juga tidak bisa bagus.  Biasanya feses bayi dengan susu formula cenderung berwarna kuning lebih gelap/kuning tua, agak cokelat, kuning kecoklatan atau kehijauan.
*FESES = BAB (BUANG AIR BESAR), TINJA

J  Hijau
Feses berwarna hijau termasuk kategori normal. Namun dengan catatan, tidak terjadi secara terus menerus berwarna hijua, tapi sesekali warna feses bayi harus juga kuning. Jika terus menerus berwarna hijau, maka ada yang salah dengan cara ibu memberikan ASI. Warna feses hijau cenderung membuat bayi buang gas terlalu sering (kentut terus) sehingga membuat bayi merasa tidak nyaman (perut terasa sebah).
J  Merah
Warna merah pada feses bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertai. Bentuk fesesnya bsa cair atau menggumpal. Darah yang menyertai feses bisa berasal dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya (jika bayi ASI eksklusif). Bila warna merah feses bukan dari ibu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kondisi ini dimungkinkan penyebabnya adalah alergi susu formula, terjadinya penyumbatan usus atau terjadinya infeksi pada saluran cerna.
J  Putih atau Agak Keabu-abuan
Baik dalam bentuk encer atau padat, jika feses bayi yang baru lahir berwarna kuning pucat, atau putih keabu-abuan maka ibu harus waspada. Warna putih pucat ini menunjukkan gangguan pada hati atau penyumbatan saluran empedu. Segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan secepatnya.
FREKUENSI BAB (BUANG AIR BESAR)
Paling penting untuk dipahami adalah bahwa frekuensi BAB pada setiap bayi pasti berbeda-beda. Bahkan, bayi yang sama pun, frekuensi BAB-nya akan berbeda di tiap mingguny. Asalkan tidak menganggu proses pertumbuhannya, maka ibu tak perlu cemas. Bagi bayi yang mendapatkan ASI ekslusif biasanya bisa tidak BAB hingga seminggu lamanya. Tak perlu cemas, hal ini karena memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Jadi bukan karena gangguan sembelit.
BENTUK FESES
1.      Bayi yang baru lahir, fesesnya berwarna gelap  kehitaman, agak mengkilat (seperti aspal) dan tidak berbau. Feses ini merupakan sisa absorbsi ketuban selama bayi di dalam kandungan. Setelah itu feses bayi bisa bergumpal-gumpal seperti jeli, padat, berbiji dan juga bisa berupa cairan.
2.     Feses bayi yang diberi ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji dan bisa juga seperti mencret/cair.
3.     Feses bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan merongkol/bulat. Bayi yang mengkonsumsi susu formula kadangkala mengalami susah buang air besar.

Sabtu, 30 April 2011

Kenali Jenis Batuk Anda!!

I Kenali jenis batuk Anda !!!!!
I Salah obat, batuk tidak sembuh bahkan bertambah parah !!!!

BATUK
Adalah Reflek fisiologis untuk membebaskan jalan nafas dari benda asing atau dahak yang menyumbat

Ada 2 jenis batuk :
J Batuk produktif/ batuk berdahak
Terdapat dahak sebagai mekanisme perlindungan untuk mengeluarkan benda asing
J Batuk non produktif
bersifat kering tanpa dahak, misalnya batuk rejan.

TERAPI BATUK
J Tanpa Obat
ü Inhalasi uap
ü Jeruk nipis atau sitrun dengan madu
ü Istirahat cukup
ü Mengkonsumsi permen, terutama pereda tenggorokan
ü Hindari asap rokok dan sesuatu yang mengganggu pernafasan
ü Berkumur dengan air garam beberapa kali sehari
ü Minum jus buah
ü Minum air putih hangat yang banyak membantu mengencerkan sekret pernafasan
J Dengan Obat
a.   Obat batuk tidak berdahak (antitusif)
·      Kodein, cth : Codipront
·      Dextromethorphan, cth : Komix, Konidin, Kontrabat
·      Difenhidramin HCl, cth : Benadryl
·      Antitusif topikal, cth : Camphor, Menthol, Inhaler
b.  Obat batuk berdahak (ekspektoran)
·      Guaiafenasin/ Gliseril Guaiakolas, cth : Allerin
·      Bromheksin HCl, cth : Bisolvon

Mari kenali batuk Kita ! Pilih obat yang tepat! Selalu konsultasi dengan dokter atau apotek dalam memilih obat yang tepat bagi Kita !
Batuk lebih dari 2 minggu waspada penyakit TBC dan batuk berdarah !!!!!
Selalu jaga kebersihan dan kesehatan !!!!!!!!!!!

Matur nuwun.................

Kamis, 28 April 2011

Swamedikasi Flu

Influenza adalah salah satu penyakit yang sering kita temui dan umum diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Orang biasa menyebut influenza dengan istilah “flu” itu saja. Lalu apakah kita tahu penyebab kita terkena flu? Lalu apa obat yang tepat untuk flu? Dan apakah tepat pengobatan kita selama ini?
Swamedikasi adalah upaya untuk mengatasi penyakit/yang dirasa sakit dengan jalan menggunakan obat tanpa resep dokter. Biasanya menggunakan obat yang beli di apotek, toko obat, maupun si warung-warung. Dengan swamedikasi kita dapat memperoleh obat dengan cepat, murah, mudah diperoleh, dan dapat dilakukan sendiri. Obat yang biasa di gunakan untuk swamedikasi adalah golongan obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek dan obat tradisional. Lalu obat apa yang tepat bagi swamedikasi influenza?
Bagaimanakah memilih obat yang manjur????
Dalam memilih obat yang manjur kita haru memenuhi 5 T + 1 W , yaitu :
·  Tepat indikasi/penyakit
·  Tepat obat
·  Tepat penderita
·  Tepat dosis
·  Tepat waktu
·  Waspada efek samping obat
Influenza, Salesma dan Rhinitis Alergi merupakan penyakit gangguan saluran pernafasan yang ditandai dengan gejala-gejala yang serupa/ mirip. Masyarakat menyebutnya sebagai sakit Flu, sehingga pemilihan obatnya sering kurang tepat.

TERAPI DENGAN OBAT
1.  Kenali penyebabnya, apakah selesma, influenza, atau rhinitis alergi.
Yang masing-masing mempunyai perbedaan :
SELESMA :
        sakit kepala
        keluar cairan hidung(meler)
        hidung tersumbat
        sakit tenggorokan
        batuk kering
        batuk dahak

INFLUENZA :
tanda-tanda selesma berat
ngilu pada sendi dan otot
“demam”
RHINITIS ALLERGY :
Selesma menetap
Gatal hidung
2.  Mengenali macam-macam obat.
Biasanya obat flu yang terdapat di pasaran merupakan obat kombinasi yang berisi :
o Dekongestan
Untuk mengurangi sumbatan dan mengurangi produksi cairan hidung. Co : Pseudoefedrin
o Analgetik
Untuk mengurangi rasa sakit. Co : Parasetamol, asam mefenamat, antalgin.
o Antihistamin
Untuk menghilangkan alergi. Co : CTM
o Antitusif
Menekan batuk kering. Co : Dekstrometorphan
o Ekspektoran
Mengencerkan dan mengeluarkan dahak. Co : GG (Gliserilguaiakolat)
o STIMULANSIA
Menyegarkan tubuh. Co : Kofein
o VITAMIN C
Meningkatkan pertahanan tubuh.
3.  Kenali kondisi anda dan kontraindikasinya
Yang paling tahu kondisi fisik kita adalah kita sendiri, maka agar pemilihan obat tidak merugikan, kita harus selalu melihat kontraindikasi obat yang tertera dalam bungkus obat tersebut. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan pengobatan.
4.  Perhatikan dosis dan cara pemberian.
Dosis sangat penting karena sangat menentukan
apakah obat tersebut menjadi obat, racun, atau sekedar lewat karena kurang dosis.  
Untuk mengetahuinya amati pada aturan pakai.
5.  Komposisi obat terpilih
SELESMA : 
o Dekongestan (meler) + Analgetik
o Dekongestan + Antitusif (Batuk Kering)
o Dekongestan + Ekspektoran (Batuk Dahak)
o Analgetik +Antitusif (Batuk Kering)
INFLUENZA :
o Dekongestan + Analgetik-Antipiretik + Antivirus
RHINITIS ALLERGY :
o Dekongestan + Analgetik + Antihistamin

TIPS MEMILIH OBAT FLU
Ø Cari yang jumlah komponennya maksimal 3 macam.
Ø Tiap komponen tidak boleh mempunyai indikasi yang sama
Ø Tiap komponen tidak boleh saling berlawanan.
Ø Cari yang cocok dengan sakit anda (selesma,influenza, atau alergi)
Ø Cari yang tidak kontraindikasi dan dosisnya sesuai

TERAPI TANPA OBAT
Ø Istirahat
Ø Menghirup uap air hangat
Ø Makan makanan yang diberi banyak merica
Ø Minum wedang jahe
Ø Makan makanan yang bergizi

Jadi marilah kita lebih cermat dalam memilih obat yang beredar di pasaran. Jangan terpengaruh dengan iklan di pasaran. Karena banyak obat di pasaran yang isinya/kandungan obatnya saling berlawanan aksinya.
Menjaga selalu kebersihan badan dan lingkungan merupakan upaya yang paling tepat dalam mencegah berbagai macam penyakit.
“Berobatlah kalian, maka sesungguhnya Allah SWT tidak mendatangkan penyakit kecuali mendatangkan juga obatnya”
              (HR Tirmidzi)